sponsored ads

Tips & Cara Yang Tepat Penetasan Telur Manual Bagi Pemula

Posted By : Posted on - 10:40:00 PM with No comments

Penetasan telur menggunakan mesin tetas, memiliki kelebihan kelebihan daripada penetasan yang dilakukan secara alami atau pengeraman dilakukan oleh induknya secara alami. Beberapa kelebihannya adalah:

  • Penetasan menggunakan mesin tetas memiliki kapasitas yang lebih banyak.
  • Suhu penetasan lebih stabil, dapat dilakukan terus menerus tanpa terkendala kondisi cuaca.
  • Masa sirkulasi produksi telur lebih cepat, karena telur yang diambil untuk ditetaskan induk unggas akan cepat kembali bertelur lagi.
  • Kontrol terhadap kualitas telur lebih mudah dilakukan. Selain itu, risiko kontaminasi bakteri dan penyakit relatif lebih kecil karena telur disimpan di dalam ruangan.
  • Tingkat hidup anakan hasil penetasan melalui mesin tetas lebih tinggi dibandingkan dengan penetasan alami. Pasalnya, perubahan suhu dari dalam telur ke lingkungan tidak terlalu ekstrim. Berbeda halnya anakan hasil penetasan alami harus lebih menyesuaikan suhu setelah menetas.
  • Dengan manajemen dan kontrol yang tepat persentase keberhasilan telur yang menetas lebih besar dibandingkan dengan pengeraman alami. Melalui proses pengeraman alami, telur yang menetas hanya 50—60%. Sementara itu, penetasan melalui bantuan mesin tetas dapat meningkatkan hingga 80%.


telur ayam
Cara Menetaskan Telur
Pada kesempatan kali ini saya akan share bagaiamana cara menetaskan telur unggas baik itu ayam pelung,bangkok, ras, bebek, angsa, kalkun ataupun ayam lain karena metode dan caranya hampir sama setelah kemarin saya posting tentang bagaiman cara memulai usaha penetasan dan bagaimana cara membuat mesin tetas sederhana yang efektif.

Periode Masa Eram Jenis-Jenis Unggas

Yang membedakan penetasan telur ayam, puyuh, bebek atau angsa adalah periode masa eram telur. Nah berikut adalah beberapa periode masa pengeraman dari unggas-unggas tersebut:

  • Burung seperti pipit, kenari, lovebird sekitar 14-15 hari
  • Burung puyuh 17-18 hari
  • Ayam 20-22 hari
  • Bebek 28 hari
  • Entog 35 hari
  • Angsa / soang 41-45 hari
  • Kalkun 28 hari
  • Burung unta 40-42 hari


Pemilihan Telur Yang Akan Ditetaskan 

Nah setelah mengetahui masa eram telur dari jenis unggas yang ingin ditetaskan, sekarang kita lanjut ke bagaimana memilih telur yang baik yang akan ditetaskan. Beberapa tips dalam pemilihan telur yang baik adalah sebagai berikut: 

  • Dari Fisiknya pilih telur yang memiliki bentuk normal, tidak terlalu lonjong, terlalu bulat atau bentuknya tidak oval. jauhkan telur yang retak atau cacat. 
  • Pilih telur yang memiliki keseragaman sama, tidak terlalu besar atau kecil. 
  • Dari warnanya pilih warna telur yang tidak terlalu gelap atau terlalu cerah. Warna semakin gelap mendandakan kerabang telur yang tebal, keras. Warna yang terang berarti kerabang telur terlalu tipis.

Setelah anda memilih telur yang terbaik maka hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan telur dan mesin tetas. Telur sebelum dimasukkan mesin tetas harus dibersihkan, untuk telur yang kotor karena kotoran ayam bisa anda kerik dengan pisau tetapi harus hati-hati agar telur tidak cacat. 

Sedang telur yang lain cukup bersihkan dengan alkohol dengan kadar 40-60% dengan cara mengelapnya dengan kain bersih gunanya untuk mematikan bakteri yang mungkin ikut dalam kerabang telur. Jangan mengelap telur dengan air. 

Setelah telur benar-benar bersih langkah selanjutnya adalah kebersihan mesin tetas. Untuk mematikan bakteri didalam mesin tetas yang mungkin ada karena penetasan kemarin dengan cara fumigasi (kapur + formalin 80%) atau penyemprotan disinfektan yang dapat anda beli di toko ternak. 

Setting Suhu Mesin tetas

Suhu adalah faktor terpenting dalam penetasan. Maka disarankan 1 hari sebelum dimasukkan suhu dalam mesin tetas harus sudah stabil yaitu di kisaran 37-38 Celcius. Meski ayam, bebek, kalkun atau unggas lain tetap bisa menetas di suhu antara 36-40 C. 

Periksa juga kelembapan di dalam mesin tetas, jika kurang taruhlah kain dalam baki penampungan air di bawah rak telur gunanya adalah mempermudah penguapan air dari pori-pori kain. Kelembapannya relatif, pada periode pengeraman, kelembapan dijaga pada 50% – 55 % dan pada periode penetasan kelembaban udara naik sedikit yaitu berkisar 60%-65%. 

Manajemen Penetasan 

Setelah semuanya siap baru masukkan telur dalam mesin tetas. 3 hari pertama didiamkan saja tanpa dibolak balik gunanya adalah pada masa ini adalah masa sensitiv dimana embrio telur mulai tumbuh, jika anda membolak-balik dikhawatirkan embrio telur akan mati. 

Setelah 3 hari berlalu periksa atau teropong telur menggunakan corong kertas apakah telur ada embrio atau tidak, pisahkan yang infertil atau tidak berembrio bisa anda konsumsi atau jual. 

Mulai hari ke 3 sampai hari -3sebelum penetasan bolak balik telur minimal 3 x sehari (semakin banyak semakin bagus maksimal yang disarankan 8x /24jam) selama masa pembalikan telur berguna untuk memberi angin segar masuk ke dalam mesin tetas juga berguna untuk menghindari embrio melekat pada bagian dalam kerabang telur dan tetap periksa suhu dan kelembapan secara continue agar stabil. 

Pada hari H-3 diamkan telur sampai waktu menetas (tergantung jenis telur unggas yang ditetaskan)berarti hari ke 11 untuk telur burung, hari ke 17 untuk telur ayam, hari ke 25 untuk bebek. Gunanya adalah memberi posisi embrio dalam telur untuk memecahkan kerabang telur dimasa ini juga masa sensitiv jangan membolak balik telur setelah H-3 sebelum telur menetas. 

Pada hari H telur akan menetas pada fase ini periksa secara benar suhu dan kelembapan, jika kelembapan kurang telur calon anak unggas tidak bisa menetas dan akan mati di dalam telur atau bisa telur sudah retak namun calon anak unggas tidak bisa keluar karena melekat ke kerabang telur, solusinya adalah semprot menggunakan air untuk menjaga kelembapan namun jangan sampai terlalu basah. 

Pemindahan Anakan 

Setelah Telur menetas dan dipastikan sudah kering benar pindahkan anak unggas dari mesin tetas ke tempat yang telah disediakan dan harus diingat tempat pemindahan harus memiliki suhu yang sama dengan mesin tetas. Itu artinya sebelum melakukan pemindahan anakan dari mesin tetas tempat untuk anakan harus bersuhu kurang lebih sama dengan suhu mesin penetas. 

Untuk memberinya makan setelah 24 jam setelah pemindahan dengan cara taburkan pakan halus ke bulunya, karena sebelum 24 jam biasanya anakan unggas masih menyimpan cadangan makanan di temboloknya dari kuning telur. Setelah telur unggas H+2 belum menetas buang saja walupun nantinya menetas akan terjadi kecacatan pada tubuhnya atau lemah.

No comments:

Post a Comment

Ketentuan Berkomentar:

1. Menautkan link aktif (anchor text) pada komentar secara otomatis akan kami hapus
2. Gunakan fasilitas Name/URL untuk menempatkan link anda
3. Dilarang berkomentar diluar topik artikel (SARA, pornography, provokasi,promosi produk)
4. Dilarang komentar spam
5. Berkomentarlah dengan baik dan sopan
6. Komentar yang tidak sesuai dengan poin diatas tidak akan dipublikasikan


                                                                                  Admin Tips & Cara