sponsored ads

Tips & Cara Sederhana Mengukur, Mengetahui pH Tanah

Posted By : Posted on - 7:45:00 AM with No comments

Mengukur pH tanah - Bagi anda yang suka berkebun / bertani maka media tanam atau tanah adalah faktor penting yang menunjang keberhasilan dalam bertani atau berkebun. Tanah merupakan media penyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. 

Jadi sangat penting untuk mengetahui jenis jenis tanah dan tingkat keasaman (pH) untuk keberhasilan bercocok tanam. Kenapa cara mengetahui pH tanah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh petani / pekebun?

pH tanah
Cara sederhana mengukur pH tanah

Kadar keasaman tanah (pH) sanagt mempengaruhi tanaman untuk tumbuh kembang dan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Ukuran pH antara 0-14. Tanah dengan pH 0-7 bersifat asam, sedangkan pH 7-14 bersifat basa. 

Tanah dengan pH rendah ataupun tinggi akan mempersulit tanaman menyerap unsur hara. Artinya, tanaman mampu menyerap optimal unsur hara tersebut pada kondisi pH netral, yakni 7.

  • Ciri-Ciri umum larutan asam (biasanya dihitung skala (0-6) yaitu : Terasa masam, Bersifat korosif, Dapat memerahkan kertas lakmus biru, Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik, Menyebabkan perkaratan logam (korosif). Contoh larutan Asam : Air jeruk, Hidrogen Klorida/Asam Klorida (HCL), Tembaga(II) Sulfat (CuSO4), Alumunium Sulfat (AlSO4) dllContoh cairan bersifat basa: Air laut, cairan pemutih dll.
  • Ciri-ciri umum larutan basa (biasanya dihitung skala (8-14) yaitu : Rasanya pahit, Bersifat licin, Dapat membirukan kertas lakmus merah, Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik, Jika mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik Contoh larutan basa : Air Sabun, Amoniak (NH3), Soda Api/Natrium Hidroksida (NaOH),Natrium Karbonat (Na2CO3),
  • Contoh larutan netral (biasanya dihitung skala (7): Alkohol/Ethanol, garam (Natrium Klorida=NaCl), Amonium Klorida, Air abu, air murni dll

Pemicu tanah menjadi lebih asam (pH lebih rendah) beberapa faktor penyebab antara lain:
  • Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah, kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam.
  • Adanya unsur Al (aluminium), Cu (tembaga) dan Fe (besi) yang berlebihan.
  • Air yang tergenang secara terus menerus pada lahan karena tata air atau drainase yang tidak baik.
  • Dekomposisi bahan organik yang mengeluarkan kalsium dari dalam tanah.
  • Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
  • Secara umum tanah dengan pH rendah merupakan tanah dengan kekurangan kalsium dan magnesium.

Jika larutan tanah terlalu asam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah asam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.

Banyak cara untuk mengetahui tanah itu asam atau tidak, baik secara tradisional serta penggunaan alat ukur tentunya. Menggunakan alat ukur pH meter tentunya hasilnya sangat akurat namun tentu saja untuk petani atau pekebun yang hanya memiliki sedikit petak sawah tentu sangat keberatan jika harus membeli alat ini karena harganya yang lumayan mahal. 

Nah ada beberapa cara sederhana untuk mengetahui pH tanah apakah asam, basa atau netral namun kekurangannya adalah kita tidak bisa mengukur dengan tepat berapa jumlah pH tanah. Tetapi hasilnya cukup akurat, nah berikut adalah tipsnya:

Mengetahui pH Tanah Menggunakan Kertas Lakmus atau pH Indicator

Alat dan Bahan:
  1. Kertas lakmus atau pH indikator
  2. Air bening
  3. Gelas
  4. Sendok teh
  5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)

Cara pengukuran:
  1. Ambil sedikit sample tanah dan air bening dengan perbandingan 1 : 1
  2. Masukkan dalam gelas
  3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
  4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
  5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
  6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
  7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.

Mengetahui pH Tanah Secara Tradisional

Cara tradisional mengetahui keasaman tanah ini hanya mendeteksi kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah. Kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.

  1. Bahan yang diperlukan hanyalah kunyit atau kunir, berikut ini langkah-langkahnya:
  2. Ambil kunyit sebesar jari telunjuk
  3. Potong jadi dua
  4. Salah satu potongan kunyit tadi, masukkan kedalam tanah basah yang akan kita ukur pH nya
  5. Tunggu sampai kira-kira sengah jam (30 menit)
  6. Ambil kunyit tesebut dan lihat warna bagian potongan kunyit tersebut

Jika warna bagian yang terpotong tadi pudar berarti tanah kita asam. pH tanah kita netral jika hasil potongan tadi berwarna tetap cerah. Akan tetapi jika warna kunyit tadi biru berarti tanah kita cenderung basa. 

Jika warna kunyit menjadi pudar, maka dapat dipastikan lahan tersebut memiliki kadar keasaman yang tinggi, pH di bawah 7. Jika warna kunyit tetap, pH tanahnya netral, mendekati 7. Sedangkan, jika warna kunyit menjadi biru, maka kadar keasaman tanah tersebut rendah, pH di atas 7.

Penggunaan Alat Ukur menggunakan pH meter

Dua cara tersebut memang belum terukur tepat. Sebab, hanya mengetahui tanah itu asam atau tidak. Berapa tingkat keasamannya tidak terukur, sehingga masih sulit dalam pemberian perlakuan pada tanah. Karena itu perlu cara yang lebih terukur. 

Tentunya dengan menggunakan alat pH meter akan menunjukkan dengan tepat dan akurat hasilnya. Caranyapun cukup mudah dengan memasukkan ujung alat pH meter pada keempat ujung titik lahan ditambah satu titik dari tengah lahan. Hasil yang diperoleh langsung dalam bentuk angka yang sudah dirata-ratakan.

Skala keasaman tanah bisa dilihat secara langsung, sehingga mempermudah pemberian dosis dolomit atau kapur pada lahan. Secara umum, setiap kekurangan 1 tingkat dari pH 7 (netral) membutuhkan 2 ton dolomit setiap hektar. Jika pH tanah 5, memberikan dolomit pada lahan sekitar 4 ton/ha. Pemberian dolomit dilakukan sebelum tanaman ditanam atau benih ditabur.

No comments:

Post a Comment

Ketentuan Berkomentar:

1. Menautkan link aktif (anchor text) pada komentar secara otomatis akan kami hapus
2. Gunakan fasilitas Name/URL untuk menempatkan link anda
3. Dilarang berkomentar diluar topik artikel (SARA, pornography, provokasi,promosi produk)
4. Dilarang komentar spam
5. Berkomentarlah dengan baik dan sopan
6. Komentar yang tidak sesuai dengan poin diatas tidak akan dipublikasikan


                                                                                  Admin Tips & Cara